Sebagian dari ibu hamil sering mempertanyakan, apakah boleh berhubungan saat hamil? Sebenarnya berhubungan disaat hamil boleh dan tidak larang, tapi ibu hamil harus berhati-hati saat melakukan hubungan tersebut. Ibu hamil harus mengetahui batas-batas keamanan, sehingga keberadaan janin dalam kandungan tetap terjaga. Dan salah satu patut diwaspadai saat berhubungan untuk tidak memasukkan sperma ke dalam rahim ibu hamil. Mengapa demikian? Hal ini berbahaya pada janin dikarenakan sperma mengandung zat tertentu yang dapat mengakibatkan reaksi sensitif pada mulut rahim.
Pada dasarnya sperma mengandung protein, tapi hal itu tidak bermanfaat bagi janin. Jadi pada saat melakukan hubungan, sebaiknya sperma dikeluarkan diluar atau bisa juga menggunakan kondom agar terhindar masuknya sperma kedalam rahim. Sperma yang masuk kedalam rahim ibu hamil dapat membahayakan janin sehinga memicu kelahiran prematur atau bahkan mengalami keguguran diusia kehamilan masih muda.
Kehamilan trimester pertama sampai usia kandungan tujuh bulan merupakan situasi yang aman untuk melakukan hubungan. Setelah memasuki usia kandungan tujuh bulan sampai sembilan bulan disarankan untuk mengurangi dalam berhubungan. Diusia kehamilan yang semakin membesar akan sulit untuk berhubungan dan dapat membahayakan keberadaan janin.
Dalam ilmu medis telah mengatakan bahwa berhubungan saat hamil adalah aman dilakukan, namun ada yang perlu diketahui juga dan diwaspadai mengenai situasi yang tidak dibolehkan berhubungan saat hamil atau paling tidak mengurangi frekuensinya:
Ancaman Keguguran
Bagi ibu hamil yang mengalami kondisi kehamilan lemah atau kehamilan yang berbahaya, sehingga diberitakan memiliki kehamilan berisiko tinggi yang dapat mengakibatkan keguguran, agar sebaiknya untuk tidak melakukan hubungan suami istri. Untuk hal ini ada baiknya untuk konsultasikan pada dokter, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Karena kehamilan yang lemah bisa saja berubah setelah usia kehamilan beberapa minggu.
Plasenta Previa
Ari-ari yang menutupi jalan lahirnya bayi merupakan salah satu kelainan dalam kehamilan atau biasa disebut Plasenta Previa. Plasenta ini yang menghalangi serviks sehingga menyebabkan pelebaran serviks dan mengakibatkan terjadinya kelahiran prematur. Plasenta previa dibagi berdasarkan beberapa kondisi yaitu plasenta previa lateralis dimana kondisi membuat sebagian pembukaan jalan lahir tertutup, plasenta previa marginalis dimana kondisi pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir, dan plasenta previa rendah dimana letaknya rendah berada 3-4 cm diatas bagian pinggir pembukaan jalan lahir.
0 Response to "Hindari Masuknya Sperma Dalam Rahim Ibu Hamil"
Posting Komentar