Awas! Bahaya Baru Pil Pelangsing


Pil pelangsing, bagai jimat yang dapat mewujudkan tubuh indah sesuai idaman, dalam waktu yang singkat. Tanpa olahraga, tanpa diet ketat. Siapa yang tak tergiur? Di Amerika, remaja tanggung berusia sekitar 12-16 tahun sudah mulai keranjingan mengkonsumsi pil ini, dan tidak satu pun dari mereka yang berkonsultasi pada dokter ahli gizi sebelum berdiet dengan pil. Bahkan sebuah penelitian menghimpun jawaban yang cukup mencengangkan: "sebagian besar dari mereka mengaku meminum pil pelangsing lebih dari dosis yang tertera di label."

Mungkin sekarang Anda harus berpikir dua kali untuk menenggak sebutir pil pelangsing demi menghilangkan timbunan lemak di pinggang atau perut Anda. Selain tidak efektif (menurut juru bicara Food & Drug Association, pil pelangsing hanya menghilangkan lemak sesaat, namun bila pemakaian obat dihentikan, berat badan akan naik melebihi berat semula!) baru-baru ini ditemukan bukti bahwa bahan utama pil-pil pelangsing yang beredar di masyarakat mengandung suatu zat yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena stroke.

November tahun lalu, FDA mengecam dan melarang obat-obatan yang mengandung phenylpropanolamine (PPA) yang banyak terkandung pada obat flu dan pereda sakit kepala. Ternyata, senyawa itu pula terdapat pada sebagian besar pil pelangsing. Menurut Frances Berg, guru besar University of North Dakota School of Medicine dan penerbit Healthy Weight Journal, pil-pil diet yang mengandung PPA dapat menyebabkan sakit kepala berkepanjangan, insomnia, perubahan mood secara mendadak, rentan terhadap penyakit, tekanan darah tinggi, detak jantung tak menentu, gangguan ginjal serta serangan jantung.  

Meski diminum sesuai aturan pakai, obat-obat pelangsing tersebut masih akan menimbulkan reaksi yang cukup berbahaya bagi para pemakainya. Buktinya, produk obat yang mengandung PPA disinyalir sebagai penyebab dari 200-500 kasus stroke setiap tahunnya. Di mana, sebagian dari jumlah tersebut adalah wanita, berusia 18-49 tahun, yang baru pertama kali menggunakan obat pelangsing.

Yang lebih mengagetkan lagi adalah hasil dari penelitian di Yale University yang menyebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi pil pelangsing mempunyai risiko terkena serangan hemorragic stroke (perdarahan di otak) 15 kali lebih tinggi dari yang tidak mengkonsumsi obat-obatan pelangsing. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 702 pasien stroke, selama 5 tahun berturut-turut.

Namun, kenyataan ini masih mengundang pro dan kontra. 'Perlawanan' terutama datang dari The Consumer Healthcare Product Association (CHPA), sebuah badan yang menghimpun para pembuat obat. Mereka berpendapat, tak ada bukti yang dapat dipakai untuk menyimpulkan bahwa PPA berhubungan langsung dengan stroke. "Obat-obat yang mengandung PPA akan aman dan sangat efektif bila dipakai sesuai aturan yang tertera di balik kemasan obat," begitu pernyataan mereka, menanggapi penelitian Yale University.






0 Response to "Awas! Bahaya Baru Pil Pelangsing"

Posting Komentar